Senin, 02 Maret 2015

cerpen masa remaja



MASA REMAJA
Di suatu pagi yang cerah ,Ryan begitu teman-temannya memanggilnya, bangun pagi seperti biasa,karena hari itu hari senin ia harus cepat bangun agar tidak tidak ketinggalan upacara.setelah mandi dan sarapan ia berpamitan pada kedua orang tua nya .umur nya baru  17 tahun  ia tinggal di salah satu desa di kabupaten muara enim dan  sekolah di salah satu SMA negri yang ada tidak jauh dari desa nya dan sekarang ini dia sudah kelas XI SMA..dengan mengendarai motor kesayangannya ia lalu bergegas ke sekolah,di perjalanan ia bertemu dengan santi teman sekolah nya yang kelihatan nya sedang menunggu bis untuk berangkatke sekolah,ryan pun langsung menghampiri santi dan berkata”hai santi,lagi apa disini ? ‘’ , santi pun menjawab “lagi nunggu bis nie yan “ katanya, “ ikut aku aja “ kata Ryan , “ oke lah “ kata santi, mereka pergi bersama ke sekolah .
Sesampai nya di sekolah Ryan mengantarkan santi ke kelas nya “makasih ya Ryan “ kata santi, “ia sama-sama , aku ke kelas dulu ya “ kata Ryan.setelah meletakan tas ia langsung bergegas ke lapangan untuk mengikuti upacara “syuuhhh .. untung gak terlambat “ katanya.selama upacara ia mengikuti upacara dengan baik, setelah  sekitar pukul 08.05 upacara pun selesai.Ryan dan teman-temanya kembali masuk ke kelas.sesampai nya di kelas selama menunggu guru yang akan mengajar ia dan teman-temannya membicaraka hal yang mereka sukai yaitu sepak bola, ia adalah salah satu pendukung club sepak bola inggris yaitu menchester city.sangking seru nya mengobrol mereka tidak menyadari bahwa guru telah berada di dalam kelas, ia pun terkejut lalu bergegas ke tempat duduk nya
Pagi  itu ia dan teman-temanya belajar Bahasa Indonesia, ia mendengar dan memperhatikan penjelasan guru dengan baik tidak heran karena ia adalah salah satu anak yang berprestasi di kelas.sekitar pukul 10.15 bel pertanda istirahat pun berbunyi yang menandakan pelajara  sudah selesai. “huhh..akhir nya istirahat juga ,udah laper nie “ kata Ryan.Dia dan teman-teman nya pergi ke kantin yang ada di dekat kelas nya untuk membeli makanan ringan.sambil makan mereka Ryan mengobrol dengan teman-temanya . hingga waktu istirahat berakhir ia masih saja asyik mengobrol dengan teman nya , sampai-sampai ia tidak mendengar bel tanda masuk sudah berbunyi , menyadari bahwa ada guru ia dan teman-temannya pun buru-buru masuk ke kelas.begitulah kelakuan remaja jaman sekarang sering lupa waktu kalu suka ketemu asik.
Setelah mengikuti pelajaran sampai jam terakhir Bel pulang pun berbunyi menandakan bahwa pelajaran hari itu sudah selesai.setelah membaca do’a dan member salam pada guru nya Ryan dan teman-teman nya pulang ke rumah ,tidak beberapa lama keluar dari kelas dan menuju ke gerbang, santi memanggil nya “ Ryan.. “, “iya..ada apa San ?” kata Ryan, “boleh ikut pulang gak ?” balas Santi dengan malu-malu, “ohh..boleh San, yuck naik “ jawab Ryan sambil tersenyum.
Hari itu berbeda dengan hari-hari sebelumnya kali ini Ryan pulang tidak sendiri karena ada Santi yang ikut nebeng ,sebagai teman Ryan tidak masalah dengan itu mereka sudah berteman sejak SMP dan lagi pula arah rumah mereka pun searah,jadi lah Ryan pulang bareng santi saat itu, namun terlihat ada hal yang aneh saat Santi di bonceng Ryan , ada beberapa siswi yang terlihat cemberut tak kala meliat itu seperti nya mereka iri pada Santi, maklumlah Ryan mempunyai wajah yang cukup tampan dan di senangi banyak siswi di sana.
Sesampai nya di rumah Santi mereka pun berhenti  sambil turun dari motor Santi pun mengucapkan terima kasih pada Ryan “ makasih ya Yan “, “ iya sama-sama San “ balas Ryan.Dia pun pamit pada Santi .Tak berapa lama ia pun sampai di rumah ia meletakan motor nya di teras, Ryan mengetuk pintu dan mengucapkan salam “ assalamualikum ..”,,,”waailaikumsalam” ibunya menjawab,..”baru pulang nak ?” kata ibunya “ iya buk “ jawab Ryan.setelah makan siang dan sholat zuhur ia mengulang kembali pelajaran di sekolah tadi sekalian membuat PR yang di berikan gurunya.
Waktu semakin berlalu tidak terasa kalu Ryan sekarang sudah kelas tiga ia harus semakin fokus untuk belajar untuk menghadapi Ujian Nasional.Tidak ada lagi waktu untuk main-main, namun pada saat itu lah hal yang tidak terduga pun muncul.Santi yang selama ini Ryan anggap sebagai teman tiba-tiba mengungkapkan perasaan nya pada Ryan , Santi mengatakan kalau dia suka pada Ryan ,Ryan pun terkejut mendengar hal itu, sangking terkejut nya pun ia tidak bisa berkata-kata lagi.Ryan tidak menyangka kalau Santi yang ia anggap teman selama ini menyatakan suka pada nya.
Ryan tak tau harus bilang apa ia tak mau menyakiti perasaan Santi dengan mengatakan kalau dia tidak bias menerima cinta nya,tapi ia harus tetap pada pendiriannya kalau tidak akan penah pacaran sebelum menyelesaikan sekolah nya.Dengan berat hati Ryan mengatakan pada Santi dengan kata-kata yang halus kalau tidak bisa menerima cinta nya, dia menjelakan kenapa dia tidak bisa menerima cinta nya dan berharap kalau Santi mau mengerti karna sesungguh nya Ryan juga menyimpan kepada Santi namun ia menahan perasaan tersebut dan tetap pada pendiriannya.yapp begitulah Ryan tidak seperti remaja kebanyakan jaman sekarang yang tidak punya pendirian yang kuat berbeda denganya , ia masih memegang teguh pendirian nya walaupun itu terkadang menyakitkan.
Santi pun mau mengerti keadaan Ryan saat itu dan mau menghargai hal itu walaupun di dalam hati nya ia mersa sedih dan kecewa namun ia tidak bisa memaksa Ryan untuk menerima cinta nya.itu lah SMA banyak hal tak terduga yang terjadi yang kita rasa tadinya tidak mungkin menjadi mungkin, apalagi kalau kisah cinta tidak di pungkiri lagi kalau masa SMA adalah masa di mana banyak remaja menikmati masa muda nya dengan menjalin hubungan dengan lawan jenis ( kalau sesama jenis homo donk..XD ).
Tak lama setelah kejadian itu Ryan tak lagi pulang bareng Santi,Santi pun kini seperti menjauhi Ryan. Namun Ryan sudah tidak memusingkan hal itu lagi, kini ia lebih terfokus pada sekolah nya.waktu semakin berlalu dengan cepat hingga tak terasa sebentar lagi Ryan akan mengahadapi Ujian Nasional yang mungkin menjadi momok yang menakutkan kebanyak siswa karena takut tidak lulus , karena kalau tidak lulus artinya mereka harus mengulang satu tahun lagi dan beban mental yang mereka bawa akan lebih berat dari sebelum nya karena pernah tidak lulus.Ryan sangat memperhatikan hal itu beberapa bulan sebelum UN ia sudah mempersiapkan semua nya . Ia mulai mengikuti les-les di luar jam sekolah, dan akhirnya yang di tunggu-tunggu pun datang.
Ryan pun sudah siap , hari pertama Ujian Nasional ia merasa tegang,gugup,cemas,semua perasaan itu campur aduk dalam hati nya.setelah Ujian hari pertama selesai ia menghela nafas “hyyuuuhhh lega…”.hari-hari berikut berikut nya ia mengikuti Ujian dengan sungguh-sungguh hingga hari terakhir.Hari yang di tunggu-tunggu pun tiba saat nya pengumuman kelulusan, betapa tegang nya Ryan takut dirinya tidak lulus,tapi ia sudah berusaha sebisanya dan meyerahkan semua nya pada Tuhan semata.sambil menadahkan tangan ia pun ber do’a “ yaa..Allah berikan lah yang terbaik untuk hamba mu ini semoga hamba bisa lulus yaa Allah...Amiinn ”.setelah menunggu beberapa lama pengumuman pun di tempel, dan betapa senang hati Ryan tak kala melihat kalau nama nya terpampang lulus, ia pun langsung sujud syukur saat itu juga.
Tak lama setelah pengumuman acara perpisahan pun di gelar yang di adakan oleh pihak sekolah bersama OSIS.di acara itu Ryan di minta untuk member pidato oleh pihak sekolah mewakili para murid, ia pun menerima hal tersebut.Dalam pidato nya Ryan mengungkapakan rasa terima kasih nya pada guru-guru yang selama ini memberikan ilmu nya pada dia dan teman-temannya dan juga meminta maaf bila selama bereda di sekolah ia dan teman-temannya sering merepotkan para guru.Inti dari pidato itu adalah ungkapan rasa terima kasih dan permintaan maaf pada guru-guru di sana.
Setelah menyelesaikan pidato nya Ryan turun dari panggung dan tak sengaja melihat Santii sedang melihat nya di situ lah Ryan pun ingin juga minta maaf pada Santi.setelah acara selasai dan teman-temannya sibuk foto-foto Ryan menghampiri Santi , ia menepuk pundak nya seraya berkata “ Hai Santi.. “,,santi menjawab “hai juga Yan “..terjadilah obrolan antara mereka berdua,mereka saling member selamat satu sama lain atas kelulusan nya,dan di situ lah Ryan akhir nya minta maaf pada Santi seraya mengungkapkan perasaan yang ia pendam selama ini.Santi tidak menyangka kalau Ryan juga mempunyai perasaan yang sama dengan nya walaupun pernah merasa tersakiti ,namun Santi pun mau memaafkan Ryan dan mau menerima cinta nya , dan cerita cinta mereka pun berlanjut hingga mereka sudah sama-sama dewasa.
yaahh begitulah remaja tidak bisa di tebak kadang ngomong iya padahal enggak atau sebalik nya,pesan buat teman-teman semua isilah hidup ini dengan hal-hal yang positif apalagi kita masih muda , jangan buang-buang waktu untuk hal yang gak ada guna nya masih banyak hal-hal hebat yang bisa kita lakukan.
Salam penulis

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2010 tri lestari | Design : Noyod.Com | Images : Red_Priest_Usada, flashouille